Kab. Probolinggo – (MAN 2)  Penerimaaan Mahasiswa Baru Jalur Prestasi mulai diumumkan oleh Perguruan-perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia, seluruh lulusan SMA/MA yang mendaftarkan diri mulai mendapati pengumumannya secara resmi, begitu juga para lulusan MAN 2 Probolinggo tahun ini juga banyak yang diterima di Perguruan-perguruan Tinggi Negeri tersebut. Yang unik dan menarik adalah di antara siswa-siswi yang diterima di perguruan tinggi negeri tanpa tes, terdapat 16 peserta didik lulusan MAN 2 Probolinggo yang belajar cepat hingga lulus hanya 2 tahun mereka juga diterima di Perguruan Tinggi Negeri tanpa Tes melalui jalur prestasi.

Mereka adalah: Cahya Intan Febrianti (Arsitektur UPI Bandung), Imfauziah Figis Ramadani (Pend. Mtk UM), Eka Gustiana Ningsih (Pendd. Bhs. Inggris UM), Fizilail Rifa Damayanti (Farmasi UIN Malang), Shinta Debi Eka Nurya (Manajemen Informasi Kesehatan Polije), Ferdy Lazuardi Adiesya Putra (Tek. Kimia UPN Veteran ), Melinda Rahmayanti, (PAI UIN Malang), Azizah Siti Nur Aini (PBA UIN Malang), Navi Galen Saputra (BSA, UIN Malang), Himmatul Aliyah (HKI, UIN Jember), Siti Mentari Putri (Poltekkes Malang), Alesia Putri Amanda (Poltekes Surabaya), Fibie Aulia Khotijah (Poltekes Malang).

Bahkan ada yang diterima di dua Universitas sekaligus yaitu : Ayudya Alya Tifani (Tek. Informatika Unesa dan UIN Jember), Wulandari (PGSD UM Malang dan UIN Jember), Sayu Zaqiya Zawahiro (Pend. B.Arab UM dan UIN Malang).

Madrasah yang terletak di Kecamatan Pajarakan ini, selama ini memang intens melakukan pembinaan-pembinaan terhadap peserta didiknya. Dengan peserta didik yang mayoritas adalah anak-anak dari kabupaten Probolinggo, MAN 2 Probolinggo menawarkan beberapa program pilihan, di antaranya Program Riset, Program Keterampilan, Program Boarding School, dan Program Percepatan yang selama ini memang menjadi unggulannya, bahkan beberapa lulusannya juga ada yang diterima di perguruan tinggi Tiongkok selama ini.

“Dengan program-program tersebut, MAN 2 Probolinggo memberi peluang kepada peserta didiknya untuk belajar dengan maksimal sesuai dengan karakteristiknya masing-masing” Ujar Ahmad Zamroni Kepala Madrasahnya. “ Sedangkan anak-anak yang dapat menyelesaikan masa belajarnya 2 tahun yang seharusnya 3 tahun, memang memiliki kemampuan dan bakat yang istimewa, madrasah melakukan pelayanan-pelayanan kepada anak-anak tersebut melalui Sistem Kredit Semester (SKS), sehingga mereka bisa dengan maksimal belajar sesuai dengan kemampuan dan karakteristiknya masing-masing” lanjutnya.