Berita

Kemenag Kabupaten Probolinggo Laksanakan Apel Bendera dengan Dominasi Petugas Wanita

Senin, 17 Juli 2023 08:59 WIB
  • Share this on:

Kab Probolinggo (Humas) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo melaksanakan Apel Bendera Wajib pada hari ini, Senin (17/07), sebagai bagian dari rangkaian kegiatan untuk memperkuat semangat kebangsaan dan nasionalisme. Seperti biasanya, Apel Bendera setiap tanggal 17 ini dilaksanakan dengan menggunakan seragam Korpri dengan atribut lengkap. Acara ini dihadiri oleh para pegawai Kemenag Induk, Kepala KUA, Kepala Madrasah Negeri, Pengawas, Penghulu, dan Penyuluh.

Apel Bendera Wajib yang bertempat di Lapangan depan Aula Al-Ikhlas 1, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo dimulai pukul 07.15 WIB. Acara tersebut dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Moh. Sa’dun, sebagai Pembina Apel. Berbeda dengan apel apel biasanya yang didominasi oleh petugas laki-laki, apel kali ini didominasi oleh para petugas wanita dari unsur Pengawas Madrasah. Bertindak sebagai pemimpin apel, Yuyun Nasrohah; Pembaca UUD 1945, Asniti; Pembaca Panca Prasetya Korpri, Anggre Afreandina; MC, Nurul Latifah; Pengatur Barisan, Nurusshobah; sedangkan untuk posisi ajudan dan pembaca doa dibawakan oleh Lukmanul Hakim, dan Muhammad Zuhdi Hasan.

Kehadiran petugas perempuan yang mendominasi pelaksanaan apel bendera ini menunjukkan kesetaraan gender dan kesempatan yang sama dalam berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Kemenag Kabupaten Probolinggo secara aktif mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai kegiatan nasional, termasuk dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan simbol-simbol kebangsaan. Hal ini diapresiasi langsung oleh Pembina Apel dalam amanatnya.

Moh. Sa’dun, dalam amanatnya, juga menyampaikan beberapa hal terkait pengembangan kompetensi pegawai yang dikaitkan dengan empat golongan manusia menurut Imam Al-Ghazali. Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu). Tanpa bermaksud menghujat yang lain, manusia jenis atau golongan ini merupakan golongan manusia yang paling baik. Sebab, orang yang tahu bahwa dirinya mengetahui merupakan perilaku orang pintar, memiliki kemapanan ilmu. Dan dia mengetahui bahwa ilmu yang didapat harus benar-benar dimanfaatkan untuk umat.

Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu). Golongan kedua ini sering kita jumpai dalam kehidupan kantor. Bahwa orang ini sebenarnya memiliki potensi atau kemapanan ilmu, akan tetapi tidak menyadari atau mengoptimalkannya. Sehingga, orang pada golongan ini dianalogikan bak “orang yang tidur”.

Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri (orang yang tidak tahu dan mengetahui bahwa ia tidak tahu). Secara singkat dan sederhana, golongan manusia ketiga ini adalah mereka yang sedang dalam proses mencari ilmu. Artinya, mencari ilmu orang disini lebih kepada berangkat dari sesuatu yang tidak diketahui akan tetapi ia berusaha keras untuk mengetahuinya. Jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Jadi, golongan ini bisa dikatakan belum memiliki kapasitas ilmu yang memadai, akan tetapi dia tahu dan menyadari fakta tersebut sehingga ia berusaha keras untuk belajar dan mengejar ketertinggalan.

Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (orang yang tidak tahu dan tidak mengetahui bahwa ia tidak tahu). Jenis manusia keempat ini paling buruk, jika tidak mau menggunakan kata “bodoh”. Celakanya, model manusia seperti ini susah diingatkan, ngeyelan, selalu merasa tahu, memiliki ilmu, berhak menjawab semua persoalan, padahal ia tidak mengetahui apa-apa. Sehingga, kita dapat mengatakan kepada manusia golongan terakhir ini bahwa apa yang ia ucapkan lebih banyak menyesatkan karena tidak memiliki landasan keilmuan yang jelas dan mapan.

Sa’dun juga mengingatkan bahwa ada 7 program prioritas Kementerian Agama yang harus digalakkan mengingat kepemimpinan Kementerian Agama berada diujung masa karena tahun 2024 adalah tahun politik. Diingatkan juga kepada seluruh pegawai Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo untuk tidak menjunjung bendera bendera tertentu dalam menyongsong tahun politik 2024 esok.

Dengan berakhirnya Apel Bendera Wajib hari ini, diharapkan semangat kebangsaan dan nasionalisme yang telah tercermin dalam acara ini akan terus tumbuh dan menginspirasi seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo. Kemenag Kabupaten Probolinggo berkomitmen untuk terus menggelar kegiatan serupa dan memupuk semangat kebersamaan dalam membangun bangsa yang lebih baik. (Puc)

Editor:
Ayu Septiana Eka Putri Andayanana

Kalender

September 2024
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB