Mimbar Agama

Gus Kautsar Berpesan 2 Hal; Teruslah Menjaga Adab dan Jangan Pernah Melupakan Dzikir

Selasa, 25 Juni 2024 15:08 WIB
  • Share this on:

Kab. Probolinggo (Ngaji Ilmu Ulama) - Dalam kesempatan tersebut Gus Kautsar panggilan Kh. Abdurrahman Al-Kautsar, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, membacakan Kitab Al-Minahus Saniyah (Bingkisan Istimewa Tuk Penyuci Jiwa) Karya Syaikh Abdul Wahab As-Sya’rani, salah seorang ulama sufi yang juga memiliki kitab khusus yaitu al-Minan al-Kubra aw Lathaif al-Minan fi Wujub al-Tahadduts bini'mah Allah 'ala al-Ithlaq.

Gus Kautsar berpesan 2 hal; Teruslah menjaga adab dan jangan pernah melupakan Dzikir.

Seseorang yang hendak mencari ilmu dan hadits, hendaknya menjaga adab, akhlak, moralitas selama hidupnya minimal dua puluh tahun. Seorang Ulama thariqat berkata, "Hampir-hampir adab itu merupakan dua pertiga agama."

Siapapun yang meremehkan masalah adab, ia hanya akan berjalan di tempat,  ia tidak bisa meningkat untuk mencapai apa yang dicita-citakan, wushul kepada Allah.

Bahkan sebagian dari mereka mengatakan, "Barangsiapa tidak mempunyai tata krama, berarti ia tidak mempunyai agama, tidak mempunyai iman dan tidak mempunyai tauhid."

Sopan santun dan akhlak mulia tidak bisa ditinggalkan oleh kita. Baik dalam ibadah, mencari ilmu maupun hal lainnya. Seseorang bisa mencapai surga dengan amalnya, akan tetapi ia tidak akan bisa masuk Hadlirat Ilahy kecuali dengan sopan santun dan tata krama (dalam ibadahnya).

Dan ketahuilah, Orang yang tidak menjaga kesopanan dalam ketaatan, ia tetap terhijab dari Tuhan. Pahamilah wahai para Santri.

Berikutnya, Dzikir. Santri harus memperbanyak dzikir kepada Allah.

Siapapun yang mau meniti jalan menuju Allah, maka baginya harus banyak berdzikir kepadanya jangan sammpai lalai. Siapa yang lupa Allah berarti telah menjadi kufur. “Siapa yang mudah melupakan Allah dan hal itu tidak menyebabkannya merasa sakit, maka ia berarti pendusta. Kalau mengaku benar-benar meniti jalan Tuhan. Ia sama sekali tidak menyusuri jalan thariqat, terangnya.

Dzikir menyebabkan seseorang selalu terjaga dan dilindungi Tuhan. Orang-orang arif senantiasa berdzikir kepada Tuhannya. Bila melupakan-Nya, walau hanya satu dua nafas, Allah menyerahkan nasib mereka kepada syetan sehingga syetan menjadi temannya. Adapun orang-orang yang belum mencapai tingkatan tersebut, Allah tidak sampai berbuat demikian. Semua menurut tingkatan dan derajat masing-masing, tambahnya.

Seraya menguraikan sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman, "Aku menurut hati hamba-Ku. Aku senantiasa bersamanya, selama ia berdzikir (ingat) kepada-Ku. Bila ia menyebut-Ku dalam hatinya, Aku mengingatnya dalam Dzat-Ku). Bila ia menyebut-Ku dalam masyarakatnya, Aku menyebut namanya dalam masyarakat yang lebih baik daripada masyarakatnya". Rasul sendiri memerintahkan para shahabat untuk memperbanyak dzikir. Bahkan, dalam sebuah riwayat Ibn Hibban dikatakan, "Perbanyak dzikir sampai-sampai manusia menganggapmu gila". Dzikir adalah sebuah bentuk ibadah yang sangat agung derajat dan pahalanya. Dalam riwayat Muslim, Nasai dan Al-Bazzar dikatakan, "'Maukah aku beritahu tentang suatu amal yang paling baik, paling suci disisi Tuhan, yang mampu meningkatkan derajat, lebih baik dari memberi sedekah emas dan perak, bahkan lebih baik daripada bertempur dengan musuh'? 'Baiklah ya Rasul', jawab shahabat. 'Dzikir kepada Allah'".

Sambil membacakan Kitab tersebut Kiai muda Ploso ini sambil lalu memberikan penjelasan secara ekplisit namun terang dalam makna hakekat. Diriwayatkan dari Imam Turmudzi, Rasulullah saw bersabda, "Bila kalian melewati taman surga, maka merumputlah (di taman itu )". Para sahabat bertanya, "Apa taman surga tersebut?". "Kalangan tempat berdzikir", jawab Rasul. Pada kesempatan lain, Rasul juga bersabda, "Siapa yang mengerjakan sholat Subuh secara jamaah, lalu berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian melakukan sholat dua rakaat, maka ia diberi pahala seperti pahala orang yang melakukan haji dan umrah secara sempurna".

Dzikir kepada Allah mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat besar. Rasul menyamakan kedudukan orang-orang yang senantiasa berdzikir ini sebagaimana orang-orang yang tabah (menghadapi musuh) ketika pasukan lainnya melarikan diri.

Masih banyak penjelasan lainnya, namun ada hal penting untuk kita pijaki. Karena itu, seseorang harus terus berusaha berdzikir untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, walau dalam keadaan pincang atau sakit. Lalu apa faedah dzikir tersebut?

Dzikir merupakan ketetapan dan syarat kewalian, dzikir kunci ibadah-ibadah yang lain. Dzikir jalan yang paling cepat untuk membuka rahasia-rahasia ibadah yang lain. Dzikir syarat dan perantara bisa masuk dalam hadlirat Ilahy. Dzikir pembuka akan membuka hijab dan menciptakan keihlasan hati yang sempurna (Kasyaf). Dzikir menurunkan rahmat Allah sebagaimana sabda. Rasulllah SAW, "Orang-orang yang duduk untuk berdzikir, maka malaikat mengitari mereka, Allah melimpahkan rahmat-Nya dan Allah juga menyebut (membanggakan) mereka kepada orang-orang (malaikat) disekitarnya".

Selain itu Dzikir dapat menghilangkan kesusahan dan kesedihan hati, melunakkan hati, memutuskan ajakan setan dan dapat menolak bencana.

Forum alumni yang dalam hal ini disampaikan Kyai Abdul Ghofur pengajian malam ini “Ngaji meneguhkan khidmat Alfalah untuk Bangsa” Sekaligus menjadi miniatur PPS Nurul falah untuk terus berkembang dengan harapan para santri dapat meraih ilmu barokah manfaat, harapnya.

Kepala Kankemenag Kab Probolinggo yang sekaligus Ketua PCNU Kota Probolinggo H. Samsur mengapresiasi kegiatan ngaji bersama Ulama malam ini semoga barokah dan meninggalkan jejak yang baik dan bermartabat bagi kehidupan. Memuliakan ilmu dan guru keniscayaan. Ilmu kiranya dapat diaplikasikan dalam sendi kehidupan, terangnya. Dalam kesempatan tersebut, Kandidat Doktor UINHAS Jember ini juga menyampaikan informasi seputar haji, prosedur hingga waiting list. Terakhir mengajak semua yang hadir khidmat mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Hadir pula Koordinator Divisi I Hebutren Jawa Timur Ra Fahmi Abdul Haq Zaini Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo serta para pengasuh pesantren dan tokoh agama lainnya. (Ansori Mp).

Editor:
Ayu Septiana Eka Putri Andayanana
Kontributor:
Anshori, M.Ag

Kalender

Oktober 2024
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB