Kab. Probolinggo (Humas) - Dalam upaya meningkatkan perdamaian dan harmoni antar umat beragama sampai ke akar rumput dan melalui berbagai jenjang usia, Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, dalam hal ini Tim Bunda Modiis (Bangkit Untuk Negara Damai dan Aman yang Moderat, Inspiratif, Inovatif dan Santun), mengadakan acara pengukuhan Duta Moderasi Beragama dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama moderasi beragama di Aula Kantor Kemenag Kab. Probolinggo, Selasa (06/06).

Kegiatan ini adalah rangkaian aktualisasi program Moderasi Beragama yang tahun ini menjadi salah satu program prioritas dari Kementerian Agama. Tampak hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Kasubbag TU, jajaran Kasi dan Penyelenggara Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Kepala Satker Madrasah Negeri, Ketua APRI, Pokjaluh, dan para Ketua KKM. Turut hadir juga para tokoh 6 agama, perwakilan MUI, perwakilan FKUB, staff Pemkab bidang Kerukunan Umat Beragama, PC Muslimat, PC NU, PD Aisyah dan Muhammadiyah, Al-Irsyad, serta Ketua Ma’arif.

Dalam suasana yang penuh kehangatan, Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo menetapkan sejumlah Duta Moderasi Beragama yang merupakan siswa siswi dari 7 Madrasah Negeri di Kabupaten Probolinggo. Duta-duta ini dipilih berdasarkan komitmen mereka dalam mewujudkan kerukunan antarumat beragama dan penyebaran nilai-nilai moderasi dalam kehidupan sehari-hari khususnya diantara siswa siswi MI hingga MA. Mereka akan menjadi perwakilan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan toleransi, dialog antaragama, dan sikap saling menghormati.

Dalam sambutannya, Ketua Bunda Modiis Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Siti Munawaroh, menyatakan pentingnya moderasi beragama sebagai landasan untuk membangun masyarakat yang harmonis.

"Melalui pengukuhan duta moderasi beragama, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap individu dapat menjalankan agamanya dengan damai dan menghargai perbedaan dalam kepercayaan dan keyakinan." tutur doktor di bidang Psikologi yang juga merupakan guru di MTsN 1 Probolinggo ini.

Pada kesempatan ini, Kepala Kantor Kemenag Kab. Probolinggo, Samsur, juga berkesempatan menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang diambil oleh Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo.

"Pengukuhan Duta Moderasi Beragama dan penandatanganan MoU ini adalah langkah yang sangat penting dalam menjaga kerukunan dan perdamaian di tengah-tengah perbedaan agama. Semoga ini menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk menerapkan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari." tuturnya.

Disampaikan juga oleh Samsur mengenai pentingnya mengetahui, memahami, serta menerapkan ajaran tiap tiap agama. Akan tetapi, sebagai makhluk sosial dalam berbangsa dan bermasyarakat, apalagi dengan kondisi Indonesia yang sangat heterogen atau beragam ini, diperlukan sikap toleransi yang kuat. Maka dari itu, perlunya kita bersama dalam menyukseskan dan mengawal program prioritas Kementerian Agama yang sudah digagas mulai Menteri Agama sebelumny, dan diperkuat oleh Gus Yaqut, yaitu Moderasi Beragama demi terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang agamis namun tetap toleran sesuai dengan dasar-dasar negara.

Kegiatan yang diawali dengan Penandatanganan MoU oleh seluruh jajaran pimpinan Kemenag Kabupaten Probolinggo dan DWP ini diakhiri dengan penandatanganan deklarasi bersama Moderasi Beragama oleh seluruh hadirin undangan yang hadir.

Acara pengukuhan Duta Moderasi Beragama dan penandatanganan MoU ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif dalam memperkuat toleransi dan moderasi beragama di Kabupaten Probolinggo. Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang bertujuan untuk membangun kerukunan dan harmoni antarumat beragama demi kemajuan dan kedamaian bersama. (Puc)